BELAJAR ANALISIS DAN BAHASA PEMROGRAMAN

Tabel Kontingensi


Hola gengs malam semua udah pada ngopi belom wkwkwk, btw udah nonton UCL gk tadi mantap juve menang ternyata setelah comeback yang mantap. Malah bahas bola wkwkw oke kali ini saya mau sharing sedikit tentang table kontingensi, apa sih itu? Bagaimana cara buatnya? Dan untuk apa? Wkwkw ok cek dibawah ini gengs.

Sebuah tabel kontigensi pada dasarnya adalah sebuah format tampilan yang digunakan untuk menganalisis dan merekam hubungan antara dua atau lebih variabel kategori. Jadi sebenarnya pada Tabel kontigensi terdapat suatu tabel dimana antar satu unsur dengan unsur lainnya memiliki kesesuaian, kesesuaian disini dapat diartikan kedalam keterkaitan atau pengaruh antara unsur/ variable tersebut. Pada table kontigensi disini terdiri dari dua variable yang mana setiap variabel terdiri dari beberapa kategori. Ukuran untuk table kontingensi sendiri ada ukuran 2×2 jika masing – masing faktor(2 faktor) memiliki 2 kategori, kemudian jika factor pertama memiliki 3 banyak kategori disebut kontingensi 3×2. Begitu juga untuk trivariat atau 3 faktor yang memiliki masing-masing 2 katagori maka disebut kontingensi 2x2x2. Misalnya variable a mempunyai b kategori dan variable c mempunyai d kategori seperti tabel dibawah ini.
Salah satu pemanfaatan dari table kontingensi ini sendiri yaitu pada pengujian obat, ini biasa digunakan pada ilmu kedokteran untuk mengetahui kinerja dari obat tersebut. Anak-anak statistika mungkin sudah akrab karena ini contoh klasik wkwk.
Jadi gambaran dari table diatas ada seorang dokter bernama mukidi(sensor), melakukan pengujian obat sakit kepala kepada pasien yang berjumlah 300 orang. Obat yang digunakan yaitu bodrex dan paramex dimana masing-masing obat diberikan kepada 150 pasien. Setelah pasien meminum obat, setelah beberapa jam kemudian dicek kembali oleh si mukidi. Kemudian dia membuat sebuah table diatas hasil dari penelitiannya. Didapatkan setelah meminum bodrex 100 orang masih merasa sakit kepala dan 50 orang merasa sebaliknya. Kemudian pasien yang diberikan paramex,, 80 orang merasa masih sakit kepala dan 70 orang merasa dirinya telah sembuh. Secara simple bisa diambil kesimpulan paramex lebih baik dari bodrex.

Nah sekarang kita masuk ke tahap selanjutnya yaitu bagaimana sih pembuatan table kontingensi itu sendiri? Disini kita akan membuatnya menggunakan software Rstudio. Bagi yang belum punya silahkan download terlebih dahulu atau bisa juga menggunakan R GUI. OK sebelum kita mencoba silahkan temen-temen download full codenya DISINI.

Dalam membuat table kontingensi sebenarnya ada beberapa cara yaitu dengan membuat base awal matriks dan dengan membuat menggunakan data frame. Bagi yang  ingin tau penjelasann tentang matriks bisa cek DISINI untuk data frame bisa cek DISINI.

Baik disini kita akan membuat table hasil penelitian mukidi, selanjutnya kita akan mulai dengan pertama menentukan lokasi dimana kita akan mengerjakan proyek ini. Kemudian memulai yaitu cara pertama dengan matriks, dimana kita membuat matriks ukuran 2x2 dengan nama data.

Berikut adalah matriks dari object data. Jadi disini kita harus membuat matriks layaknya data yang ada pada penelitian mukidi.
Setelah itu kita akan memberi nama kolom dan baris dari data, dengan menggunakan perintah seperti gambar dibawah ini. Dimnames fungsi yang digunakan untuk merubah nama kolom dan baris, bisa digunakan untuk merubah nama kolom dan baris pada matriks, array dan data frame. Kemudian untuk valuenya sendiri yaitu menggunakan perintah list dimana dalam list sendiri akan dibaca dari baris, kemudian kolom secara default. Kita harus menyesuaikan jumlah baris dan kolom pada data.
Didapatkan output berikut dimana kita telah memberi nama baru pada baris dan kolom.
Kemudian selanjutnya memberi nama variable yaitu grup dan sakit kepala. Fungsi names disini digunakan untuk get atau set nama dari object (data). Dengan value yang ada harus berbentuk vector.
Setelah itu kita mendapatkan hasil dimana telah terbentuk nama variable
Pada tahap selanjutnya kita akan melihat jumlah data dari kategori yang ada. Kita bisa lihat dari gambar dibawah ini. Menentukan semua total data pada table yaitu menggunakan printah sum, kemudian juga ata printah apply untuk mengetahui total baris dan kolom. Pada syntax apply kita memasukkan nama data kemudian 1(baris) atau 2(kolom) dan perintah yang ingin di terapkan.
Didapatkan output seperti dibawah ini. Nilai total dari data yaitu 300 data atau pada penelitian mukidi adalah 300 pasien. Kemudian total baris yaitu masing – masing 150 pasien untuk masing – masing obat yang digunakan. Begitu juga dengan total kolom sakit kepala, dimana 180 masih sakit kepala setelah minum obat dan sisanya tidak.
Kemudian bahasan kita yang terakhir yaitu kita bisa melihat jumlah proporsi dari masing masing data dari table kontingensi, disini kita bisa menggunakan perintah sweep. Jadi intinya perintah ini digunakan untuk menentukan proporsi pada data kita, dimana kita memasukkan data kemudian baris atau kolom dan total row atau baris. Kemudian fungsi dari round ini digunakan untuk mengatur decimal dibelakang koma.
Sehingga di proleh output seperti dibawah ini. Proporsi untuk row atau grup dimana bodrex, 0.667 atau 66,7% sakit kepala masih diderita oleh 150 pasien. Kemudian pada paramex 53,3% sakit kepala masih di rasakan dan 46,6% sakit kepala hilang setelah minum paramex dari 150 pasien. Kemudian dari total 180 pasien yang sembuh 41.7% meminum obat bodrex dan 58.3% meminum paramex.

Kalian bisa lihat juga terkait ANALISIS TABEL KONTIGENSI MENGGUNAKAN CHI-SQUARE, ODD’S RATIO DAN RISK RELATIVE DI SPSS. Mungkin sekian untuk kali ini ya gengs, kalo ada yang mau request silahkan komen saja, saya rasa untuk kali ini cukup sampai disini dulu, bye bye.
Tabel Kontingensi Tabel Kontingensi Reviewed by Jimmy Pujoseno on March 08, 2018 Rating: 5

4 comments:

  1. Gan, hasil akhir nya kok beda sama statement di awal "Secara simple bisa diambil kesimpulan paramex lebih baik dari bodrex"

    ReplyDelete
  2. Iya kok hasilnya beda ya gan, padahal kesimpulan awal yang kita peroleh kan parameks lebih baik dari bodrex

    ReplyDelete
  3. Maaf ya ada kesalahan penulisan di interpretasi

    ReplyDelete

Recent Post

Powered by Blogger.