Exponential Smoothing adalah suatu prosedur yang secara terus menerus memperbaiki peramalan dengan merata-rata (menghaluskan = smoothing) nilai masa lalu dari suatu data runtut waktu dengan cara menurun (exponential). Analisis exponential smoothing merupakan salah satu analisis deret waktu, dan merupakan metode peramalan dengan memberi nilai pembobot pada serangkaian pengamatan sebelumnya untuk memprediksi nilai masa depan. Ada macam-macam metode exponential smoothing, diantaranya adalah Single Exponential Smoothing, Double Exponential Smoothing, dan Triple Exponential Smoothing.
1. Single Exponential Smoothing
Atau biasa disebut sebagai Simple Exponential Smoothing, metode ini digunakan untu peramalan jangka pendek. Model mengasumsikan bahwa data berfluktuasi di sekitar nilai mean yang tetap, tanpa trend atau pola pertumbuhan konsisten. Tidak seperti Moving Average, Exponential Smoothing memberikan penekanan yang lebih besar kepada time series saat ini melalui penggunaan sebuah konstanta smoothing (penghalus). Konstanta smoothing mungkin berkisar dari 0 ke 1. Nilai yang dekat dengan 1 memberikan penekanan terbesar pada nilai saat ini sedangkan nilai yang dekat dengan 0 memberi penekanan pada titik data sebelumnya. Rumus untuk simple exponential smoothing adalah sebagai berikut :
Ft+1 = α * Xt + (1 – α) * Ft
dimana:
Ft+1 = peramalan untuk periode t+1.
Xt = Nilai aktual timeseries
Ft = peramalan pada waktu t (waktu sebelumnya)
α = konstanta perataan/pemulusan yang nilainya antara 0 dan 1
2. Double Exponential Smoothing
Metode ini digunakan ketika berbentuk data trend. Ada dua metode dalam Double Exponential Smoothing, yaitu :
2.1. Metode Linier Satu Parameter dari Brown’s
Metode ini dikembangkan oleh Brown’s untuk mengatasi perbedaan yang muncul antara data aktual dan nilai peramalan apabila ada trend pada polanya. Dasar pemikiran dari pemulusan eksponensial linier dari Brown’s adalah serupa dengan rata-rata bergerak linier (Linier Moving Average), karena kedua nilai pemulusan tunggal dan ganda ketinggalan dari data yang sebenarnya bilamana terdapat unsur trend, perbedaan antara nilai pemulusan tunggal dan ganda ditambahkan kepada nilai pemulusan dan disesuaikan untuk trend . Persamaan yang digunakan pada metode ini adalah :
St = αpXt + (1 – αp) St-1
S’t = αpSt + (1 – αp) S’t-1
at = St + (St + S’t) = 2St – S’t
bt = (αp /(1 – αp))*( 2St – S’t)
Ft = at + btm
Dimana,
St = Nilai pemulusan eksponensial tunggal (pertama)
S’t = Nilai pemulusan eksponensial ganda (kedua)
Xt = Nilai aktual timeseries
at = parameter pemulusan eksponensial yang besarnya 0<αp<1
at , bt = konstanta pemulusan
Ft+m = hasil peramalan untuk m periode kedepan.
Agar dapat menggunakan persamaan di atas, nilai St dan S’t harus tersedia. Tetapi pada saat t=1, nilai tersebut tidak tersedia, jadi untuk S1 dan S’1 nilainya dianggap sama dengan nilai X1 (nilai aktual timeseries periode 1).
2.2. Metode Dua Parameter dari Holt
Metode ini nilai trend tidak dimuluskan dengan pemulusan ganda secara langsung, tetapi proses pemulusan trend dilakukan dengan parameter berbeda (β) dengan parameter pada pemulusan data asli. Secara matematis metode ini ditulis pada tiga persamaan :
Pemulusan Total : St = αXt + (1 – αp) (St-1 + T t-1)
Pemulusan Trend : Tt = β(St – St-1) + (1 – β) T t-1
Forecast metode Holt : Ft+m = St + Tt*m
Dimana,
St = Nilai pemulusan tunggal
Xt = Data sebenarnya pada waktu ke-t
Tt = Pemulusan trend
Ft+m = nilai ramalan
m = Periode masa mendatang
α,β = konstanta dengan nilai anatar 0 dan 1
year |
quarter |
no |
sales(yt) |
2011 |
1 |
1 |
500 |
2 |
2 |
350 |
|
3 |
3 |
250 |
|
4 |
4 |
400 |
|
2012 |
1 |
5 |
450 |
2 |
6 |
350 |
|
3 |
7 |
200 |
|
4 |
8 |
300 |
|
2013 |
1 |
9 |
350 |
2 |
10 |
200 |
|
3 |
11 |
150 |
|
4 |
12 |
400 |
No comments: